Domino QQ

Viral Terkini

7 Panduan Jitu - Dari Kenalan Hingga ke Kamar!


Cerita Seks 99 - Namaku Denny, aku seorang pria yang bisa dikatakan culun menurut versi kebanyakan orang, bahkan mungkin tergolong kaku, selama ini aku nggak punya keberanian ataupun kemampuan mendekati wanita, didukung juga dengan fisik ku yang nggak bagus, udah kurus, culun pake kacamata, bikin diriku semakin meyakinkan untuk tidak menjadi pilihan para perempuan.

Sampai satu hari, aku menemukan sebuah buku panduan di toko buku, judul buku itu adalah "Panduan Tata Cara Mencari Cinta", yang kupelajari sungguh-sungguh karena aku menyukai seorang perempuan. Siang hari itu Sisca sedang dikelilingi banyak fans prianya, aku menatap dari jauh ingin melancarkan aksi pertama ku, di buku panduan dituliskan "Langkah Pertama, secara natural, bertubrukanlah dengan si target, untuk merancang pertemuan berikutnya." tertulis di buku itu, aku membacanya sampai gemetaran sendiri karena gak berani ngelakuin, tapi aku coba nekat deh. Akhirnya aku lari membabi buta, berlagak nggak ngelihat ada orang didepanku, akhirnya menabrak Sisca hingga dia tersungkur, nggak sengaja aku malah nengok ke arah rok nya saat dia terjatuh, hingga kelihatan celana dalamnya yang berwarna putih itu, aku berlagak bodoh aja kacamata ku lepas jadi nggak bisa ngelihat apa-apa, "Eh, ngeliat apa lo?!" kata Sisca pas dia engeh aku ngelihatin, "Eh, eh, sorry, sorry, kacamataku mana ya?!" aku berlagak celingak-celinguk aja, cowok-cowok di sekitarnya pada heboh nanyain keadaan dia, oke langkah pertama sudah ku lakuin.

Langkah ke-2 dijelaskan di buku itu "Langkah Kedua: Lihat matanya, lalu meminta maaf dengan tulus", saat aku menemukan kacamataku, aku mohon maaf ke Sisca "Eh, kamu gak papa? Maaf ya, maaf banget.." kataku sampai membungkuk-bungkuk mohon maaf, "Yee.. Makanya lain kali liat-liat dong kalo jalan.." kata Sisca sambil membuang muka dariku, ini kesempatanku satu-satunya, gak mungkin kulewatkan, langsung aku jalankan taktik ke-3 "Jangan lewatkan kesempatan ini untuk mengundangnya makan bersama, tapi jangan terlalu berlebihan.", langsung kuajak aja dengan sopan "Permisi.. Bagaimana kalau kita makan bareng sebagai permohonan maafku? Ada tempat mie ayam yang lagi terkenal banget tuh sekarang sih lagi sepi, jadi...." belum selesai aku bicara, ada fans fanatiknya yang memotongku "Woi! Kira-kira lo bro! Masa ngajak makan mie ayam ke pewaris tunggal XXXX GROUP!", memang Sisca adalah putri sematawayang salah satu perusahaan kenamaan di tanah air yang gak bisa kusebutkan namanya disini, "T..tapi kan.. Aku cuma mampunya kesana aja.." yah, sesuai dugaanku awalnya ku kira.. gak mungkin trik ini bisa berhasil.

OKEKIU

Tapi Sisca berkata lain "Gak masalah buat ku, ayo bawa aku kesana" dengan santainya Sisca menjawab, langsung si pria yang menegurku itu kaget setengah mati, aku cuma jawab "Eh..? Wah! Oke!" dengan berbinar-binar wajahku, tapi Sisca peringatkan aku "Tapi.. Awas aja kalau sampai nggak enak ya..!" kata Sisca sambil menatapku dengan mengancam. "Tunggu sebentar ya, mobilnya udah nunggu di depan gerbang kampus...." belum selesai Sisca bicara, aku memotong "Eh.. Tunggu.. Anu.. Itu dekat kok dari sini.. dan pemandangan disekitar sini juga bagus.. Kita jalan kaki aja yuk, gimana?", akhirnya Sisca mau. Kami berjalan di trotoar pinggir jalan, dalam buku panduan pun tertulis "Langkah ke-4, saat berjalan di pinggir jalan, pastikan sebagai pria, kamu harus berjalan di sisi yang berada dekat kendaraan di jalanan", tanpa sadar muka ku sumringah cengengesan, Sisca pun menatapku bingung.

Setibanya kami di tempat makan, setelah Sisca makan, nampaknya Sisca senang dan puas "Wah enak ya! Baru pernah aku makan yang kayak begini.. Makasih ya, aku suka makan ini.. Errr.." dia mau menyebut namaku namun dia belum tau namaku "Denny Leonard, panggil aja aku Denny", Sisca baru tau namaku "Oh gitu.. Namaku..." sebelum Sisca selesai aku memotong lagi "Sisca kan? Aku duduk di sebelahmu waktu ujian masuk universitas saat itu, kamu ingat?", yah namanya anak orang kaya "Aku gak inget hal-hal kayak gitu.. Buat ku semua orang bagaikan serangga aja.. Aku gak ingat nama-nama orang.." katanya.

Sambil memandanginya, aku menikmati kecantikannya, Sisca benar-benar cantik sekali, sambil ngumpet-ngumpet aku baca kitab ajaib ku, berpikir tentang apakah langkah selanjutnya harus dilakuin.. "Kita jalan-jalan ke taman yuk, ada tukang es krim yang enak tuh disana..", pikirku ini adalah ide yang cukup gila, "Es krim di taman? Boleh, yuk ajak aku kesana" makjang!! Aku benar-benar kaget karena di buku tertulis "Langkah ke-5, selalu ada ruang lebih di perut untuk makanan pencuci mulut". "Tunggu sebentar ya, mobilnya...." Sisca membuka HP nya lagi ingin menghubungi sopirnya, langsung kutahan lagi "Eh.. Anu.." ucapku malu-malu, Sisca langsung menutup HP nya kembali "Ya, ya, aku ngerti.. Itu dekat dari sini kan.." wajahnya sedikit lemas.


Sampai di taman, Sisca seneng banget ngelihat bentuk eskrimnya yang unik, terlihat dari senyumnya yang begitu lepas, Langkah ke-6 ajak ke tempat bermain, mainkan game yang bisa dimainkan berdua, ku ajak Sisca ke salah satu game center, kami bermain banyak game disana. Langkah ke-7 ajak dia ke karaoke, jangan ganggu saat dia nyanyi jadi sembari Sisca nyanyi, ya aku hanya memandangi kecantikannya aja hehe.. Berikutnya adalah Langkah ke-7 ajak makan malam disertai dengan alkohol, tapi jangan berlebihan! Ku ajak Sisca makan di restoran yang lumayan.

Nampaknya Sisca sudah mulai agak mabuk, tiba-tiba dia mulai curhat sendiri, aku pun juga terbawa suasana menikmati minuman itu sampai nggak terlalu menghiraukan curhatan Sisca, sampai saat ini aku hanya mengikuti buku petunjuk itu, langkah selanjutnya ini yang bikin aku paling khawatir, "Eh, Den.. Kamu masih ada kejutan apalagi habis ini?" tanya Sisca yang rupanya sudah melepas kemejanya digantungkan di belakang kursi, sekarang Sisca hanya mengenakan tanktop nya, aku pun terbelalak kaget, akhirnya aku yang juga separuh mabuk mengungkapkan "Aku ingin sama kamu lebih lama lagi, semalaman! Setiap hari aku selalu mikirin hal ini.. Apa kamu tau?"


Dengan wajah agak kurang senang Sisca bilang "Sama aku? Kamu serius? Udahlah yah.." sambil mengenakan kemejanya kembali, waduh tamatlah riwayatku "Eh.. Anu.. Aku.. Aku.." aku pun cuma bisa terbata-bata gak bisa jelaskan apa-apa lagi, namun Sisca mengambil HP nya, kemudian menelpon sopirnya, aku yakin Sisca pasti mau pulang, tapi rupanya "Ya, pak.. Malam ini aku nginap di rumah temen sekolahku ya, tolong sampein ke Papa ya besok..", aku terkejut bukan main!

Akhirnya aku dan Sisca pergi ke hotel berdua, Sisca nampak gembira sambil mengejekku "Dan sekarang, gimana kamu mau nyenengin aku?" katanya dengan centil. Aku bingung harus ngelakuin apa, secara buku panduannya nggak lebih dari sebatas makan malam, tapi... aku bakal coba yang terbaik yang aku bisa. Perlahan aku melangkah menghampiri Sisca.

Sambil deg-degan aku mengungkapkan "Aku udah lama jatuh cinta sama kamu.. Maaf, kalau boleh jujur.. Aku seringkali membayangkan masa depan kita berdua seorang diri.. Maaf ya.. Tapi karena sekarang kita udah berdua, kita lakuin bersama yuk..", kusambar langsung bibir Sisca, kumainkan lidahku, Sisca juga membalas ciumanku, kurasakan nafasnya berdesah, lalu kulepas mulutku, "Aku.. Aku ga keberatan kok.." kata Sisca menatapku dengan berdesah.


Seketika kudorong Sisca ke kasur, hingga ia terkaget terlentang, "Eh, eh, apaan nih?! Aku mandi dulu dong!", kujawab sambil memeluknya lalu mengemut telinganya "Nggak perlu... Karena gak ada yang kotor dari kamu.." sambil kubuka tanktopnya, kulepas bra nya, hingga nampak payudara dan putingnya Sisca, kuremas payudaranya yang montok, kumainkan putingnya.


Ku pelintir-pelintir putingnya, lalu ku emut putingnya, hingga membasahi seluruh payudaranya, lalu ku bilang "Err.. Sisca.. Kalau boleh.... Mau kamu... Ciumin punyaku..", tak lama Sisca pun langsung berlutut didepanku, dijepitnya penisku diantara kedua gunungnya, lalu dibasahi dengan liurnya "Gimana? Kayak gini, udah oke?" tanya Sisca sambil masih menjepit penisku dan membasahinya, digerakkannya naik-turun toket nya jadi menggesek-gesek penis ku "Ya.. Jadi halus banget pakai liur kamu.." kata ku keenakan.

Sisca terus menggoyangkan toket nya, sambil menjilati ujung kepala kontol ku, yang bikin aku jadi keenakan banget, aku yang keenakkan akhirnya menembakkan klimaksku yang pertama, kutahan kepala Sisca, hingga seluruh sperma ku masuk didalam mulutnya, Sisca menatapku tersenyum dengan manisnya "Hei.. Kamu keluar banyak banget.. Emang kamu keenakan banget ya?", aku memeluk Sisca "Sisca.. Ini yang terbaik..", aku harap ekspresi wajah Sisca ini hanya pernah dilihat olehku seorang. "Sekarang kita mulai yang sungguhan ya" ujarku sambil Sisca terlentang, aku menjamah tubuhnya.


Kujilati vagina nya, ditahannya kepalaku dengan tangannya, kuhisap-hisap kacang nya, kujilati bibir vagina nya yang ngepink itu, Sisca yang nggak tahan pun meronta-ronta "Eh, stop ah.. Aahh.. Istirahat dulu.. Aahh..", Sisca membalikkan tubuhnya tengkurap, kuremas pantatnya, sambil terus kujilati vagina nya, "Bo.. Bodoh.. Jangan disitu.. Tempat itu kan...." katanya malu-malu, "Sisca.. Tempat ini yang paling cantik.." puji aku ke Sisca, "Ku bilang... Jangan...." jawabnya pelan.

"Tapi.. Kok.. Enak banget siiihhh..." Sisca mendesah melengking, "Stop! Rasanya aku mau keluar!" lalu Sisca mendorong kepalaku, kemudian ia menungging, membuka vagina nya dengan dua jari "Karena itu.. Aku mau itu didalam sini, sekarang.." pintanya memasukkan kontol ku ke vagina nya.


Kumasukkan kontol ku ke vagina nya, kutarik kedua tangannya hingga Sisca menungging sambil membusungkan dada nya yang indah itu "Aaahh.. Masuk.. Oohh.. Masuukk.." kata Sisca mendesah. Ku angkat tubuh Sisca, ku pangku dia membelakangiku, kugoyangkan terus pinggulku hingga Sisca keenakan "Ah, ah, ah.. Aahhh.. Enak.. Enak.. Enak Den.. Aaahh.."

Sisca berbalik menghadapku, dia menciumku, kami memadu ciuman hingga bibir kami semakin basah, aku tiduran telentang, Sisca duduk menunggangiku, kumainkan kedua gunung yang indah itu, "Aku mau keluar.. Keluar.. Aku keluarin ya.. Aahh.." Sisca rupanya sudah mau klimaks, aku pun juga sudah mau klimaks "Aku juga... Sudah batasnya.. Aahh.." kulepaskan kontol ku dari vagina Sisca, kutembakkan klimaks ku hingga membasahi sekujur tubuhnya.


Kami berdua pun terkapar di kasur dengan ngos-ngos'an.. "Hah... Hah... Nggak sakit, Sis..?" tanyaku takut Sisca kesakitan, Sisca menjawab tersenyum gembira "Nggak kok, Den.. Kamu selalu ngasih kejutan buatku..", aku memancing Sisca lagi "Er... Kamua mau gak.. Kalo kita lakuin itu lagi..?" tanyaku ke Sisca, "B-boleh aja kok.. Tapi.... Aku... Mau coba dari pantat juga ya.. Oke..?" jawab Sisca.

Sejak itu hubunganku dan Sisca lebih dari sekedar teman, kami pun semakin mesra setiap hari, yah siapa sangka semua ini bisa terjadi berkat buku Panduan Tata Cara Mencari Cinta? :)

Tidak ada komentar