Domino QQ

Viral Terkini

Istana Kenikmatan - Bag.4 "Nana: Pesta, Nafsu, dan Cinta"


Cerita Seks 99 - Selama aku tinggal di istana warisan kakek ku ini, sudah berapa pelayan kira-kira yang sudah berhubungan denganku.. Yang pertama adalah Maya, seorang pelayan baru yang menjadi pengalaman pertamaku.. Lalu Evelyn yang dengan dalil ingin mengajari Maya teknik berhubungan seks, namun malah terbawa suasana waktu ngeseks denganku.. Kemudian aku 'disergap' oleh duo Risca dan Anna saat aku tertidur di ruang tengah, kemudian saat aku tengah asik meladeni Risca dan Anna, ikut serta juga Mimi yang imut, awalnya dia tidak menyukaiku karena salah paham terhadap seleraku, namun setelah dia terbawa suasana melihat Risca dan Anna yang lagi seru bersamaku, dia pun ikut terjun ngeseks bersamaku juga, syukur berkat hal itu hubunganku dengan Mimi menjadi lebih baik sekarang, namun karena tiba-tiba Maya dan Nana memergoki kami yang sedang 'berpesta', Maya pun menjadi salah paham terhadapku..

Benar-benar sulit menjadi ahli waris tunggal kakek ku.. Para wanita tersebut adalah pelayan yang ditugaskan sebagai kandidat calon istriku, sekaligus 'melayani' para kolega bisnis mendiang kakekku, namun sejauh ini yang kuberikan perhatian spesial adalah Maya. Namun demikian, yang paling agressif diantara mereka semua adalah Nana, salah satu kandidat calon istriku yang sering memberikanku "Serangan Fajar" di pagi hari tetapi aku seringkali melarikan diri darinya dan juga dia sangat sibuk melayani para tamu-tamu di kediamanku ini. Jujur saja, diantara semua pelayanku, Nana lah yang memiliki tubuh paling seksi, para tamu pun banyak yang tergila-gila padanya, namun sifatnya sedikit arogan.

Satu waktu aku ingin berenang, rupanya disisi kolam renang itu, kulihat Nana sedang mengadakan "Pesta Seks" kecil-kecilan bersama beberapa tamu. Aku pun bersembunyi dibalik tanaman yang tinggi, sambil mengintip atraksi Nana meladeni beberapa pria seorang diri, tak kusangka rupanya sambil bermain, salah satu pria disitu melihatku "Hei, sedang apa disana? Jangan sembunyi saja disitu, buruan kesini.. Kau kemari untuk bergabung bukan?" tanya salah seorang pria padaku. Alhasil aku menampakkan diriku dihadapan Nana..


Nana yang mulutnya masih tersumpal dengan penis salah satu pria, melihatku kaget. "Oh.. Kalau tidak salah.. Kamu itu pewaris tunggal keluarga disini kan?" tanya pria yang sudah bapak-bapak itu padaku, Nana menimpali "T-tuan... Tuan terlambat.." ujarnya, "Um.. Anu.. Aku nggak tau kalau kamu sedang ditengah pekerjaanmu.." ujarku pada Nana. Sambil dimainkan payudaranya dia bilang "Ini bukan kerja.. Tuan.. Mmmn.. Pernah bilang padaku kan..? Bahwa tuan nggak mengucilkanku karena MMNN... Aku merupakan bagian grup penerima tamu.." tanyanya padaku.

"Ten-tentu saja! Aku gak benci sama sekali kok sama kamu!" jawabku pada Nana. Pria yang sedang memasukkan penisnya pada Nana pun menimpali "Saya tau, kamu pasti suka sama pria itu", sambil menggoyangkan pinggulnya yang menjepit penis itu Nana mengatakan "Jika aku membuka.. Mmnn.. Segalanya tentangku.. Pada tuan.. Aahh... Mmnn.. Aku merasa sepertinya... Mmnn.. Aku dapat menerima keputusan tuan.. Bahkan menyerah sekalipun kalau perlu! Karena itu, hari ini, aku...", belum selesai Nana bicara, aku bertanya padanya "Kenapa.. Kenapa wanita sepertimu berusaha segitu keras untuk menjadi pelayan khusus ku, Nana..?" tanyaku, aku sungguh kasihan dan merasa sedikit bersalah pada Nana, seperti aku tak pernah menghargai perasaannya. Sambil masih ditunggangi oleh pria, Nana menarik tanganku tiba-tiba "Aku pun juga nggak tau kenapa!!" ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Sambil memegang tanganku, dia bilang "L... Lagipula, tuan.. Aku telah jatuh cinta padamu!!" ungkapnya sambil menatap mataku dalam-dalam, "Sejak pertama kali aku menatapmu..." akunya padaku sambil masih digoyang oleh pria lain. Seketika Nana mengatakan itu, terbesit bayangan Maya yang tak bisa hilang di benakku... "N.. Nana.... Maafkan aku..." ucapku singkat, Nana pun sedikit kaget dari ekspresi wajahnya.

OKEKIU POKER, DOMINO QQ, SAKONG ONLINE TERBAIK DAN TERPERCAYA
"Kupikir.. Bagaimanapun itu.. Maya tetaplah....." belum selesai aku menjawabnya, Nana tertawa kecil sambil menunduk "Heheh... Hehe.. Hehe.. Ekspresi tuan tidak perlu seperti itu.. Itu hanya bercanda! Hanya bercanda... Apa aku mengejutkan tuan?" tanyanya, namun kurasa ia tidak bercanda sama sekali. Tiba-tiba Nana mengagetkanku dengan melorotkan celana renangku "Aku baik-baik aja kok cukup dengan ngelakuin seks yang hebat dengan tuan! Lagipula, tuan udah beberapa hari ini nggak begituan kan?" ujarnya. Kemudian aku duduk di lantai, langsung saja dijilati penisku oleh Nana "Aku hanya berpikir, sesekali waktu.. Mmnn.. Tuan akan tergoda untuk main keroyokan.. Mmmm..!" ucapnya sambil menjilati penisku yang sudah tegang karena melihatnya. Pria yang masih asik menyodok-nyodok vagina Nana bilang "Hahah! Nana, kamu bisa bercanda juga ya?! Aku sudah khawatir saja, kalau kamu sungguh-sungguh menyatakan cinta!" ucap pria itu, Nana tak menjawab apapun, dia hanya asik saja menjilati penisku dari kepala hingga batangnya.

"Walaupun pada akhirnya aku dapat ngeseks sama tuan.. Aku nggak tau perasaan macam apa ini.. Aku rasa aku sedikit merasa menyesal karena tidak mendekati dan meminta saja pada tuan untuk bersamaku.." ucap Nana sambil menghisap-hisap penisku. Aku tak bisa menjawab apapun, hanya menikmati hisapan mulut Nana saja di penisku. Pria satu lagi nampak tak senang, dia mempercepat goyangannya pada Nana "Ugh! Nana! Jangan bilang kalau kamu benar-benar ada rasa sama pria ini?! Aku udah pernah bilang ke kamu kan, yang perlu kamu lakukan cukup ikut saja bersamaku! Aku berani kasih kamu jaminan hidup enak dan nyaman dengan kenikmatan tiada akhir setiap malam!!?" ujarnya, namun satu bapak-bapak tidak terima "Ng-ngomong apa kau?! Nana akan menikah dengan anak saya!!" ujar pria yang agak tua itu, "Hahaha.. Dasar serigala tua.. Kelihatan jelas, segera setelah Nana tiba di rumahmu, kau akan menyantapnya sepanjang hari kan? Ngaku lah!" balas pria yang menggoyang Nana itu. Nana tak menghiraukan mereka, dia hanya asik menjilati penisku saja sambil memandangi wajahku.


Pria itu sudah hampir klimaks "Nih! Bagaimana Nana?! Kamu suka?! Apa kamu dah mau keluar?!" tanyanya, "Mmnn.. Mmnn.. Silahkan! Terusin aja, keluarin seperti yang biasa kau lakukan.. Mmnn.." ujar Nana sambil menghisap penisku. Kemudian pria itu mencabut penisnya, lalu membuka kondomnya, disemprotkan klimaksnya diatas pinggul Nana. "A-aku udah gak kuat nahan lagi.. B-boleh aku masukkin penis tuan didalamku?!" tanya Nana padaku, aku pun juga sudah keenakan lantas hanya bisa mengiyakan permintaannya.

Nana pun duduk diatasku, perlahan penisku dimasukkan kedalam vaginanya, "Mmnnn... MMNN! HAAAHHH!" desahnya saat penisku mulai masuk semua kedalam vaginanya. "AHAHHH.. Tuan.. Tuan.. Mmmhh.. Tuan lihatkah..?! AH! AH! INI LUAR BIASA SESUAI YANG KUBAYANGKAN!! AAHHH!!" desah Nana dengan kencang sambil menunggangiku, "OOOHHH, NANAA!!" aku pun turut keenakan digoyang oleh Nana.

"Hati-hati! Kalau kau tiba-tiba secepat itu, aku...!" ujarku yang meminta Nana agak santai, karena aku takut klimaks didalamnya, "Tuan boleh keluar kapanpun tuan mau.. Lanjutin aja.. Ahh.." ujarnya sambil bergoyang, "Jangan bodoh!! A-apa yang kamu katak...!! Mmnnah!" belum selesai aku bicara, dia langsung menyumpal mulutku dengan mulutnya, diciumnya mulutku hingga tak dapat bicara lagi. Seorang bapak-bapak yang melihat bilang "H-hei! Nana! Kamu gak pakai pengaman?!" tanyanya pada Nana saat melihatku tidak memakai kondom, karena para tamu biasanya memakai kondom saat berhubungan dengan Nana. "Gak masalah.. AAHHN! Tuan Kevin itu.. MMN! Special... AH! AHHH!" jawab Nana sambil mendesah. Kulanjutkan ciuman kami, "Aku mau tuan klimaks didalamku seperti tuan memperlakukan yang lainnya!!" pintanya padaku.

DAFTAR DISINI UNTUK VIDEO BOKEP GRATIS
Aku menggoyang Nana semakin ganas, Nana benar-benar bernafsu juga kali ini "AHHH! ENAK BANGET! ENAK BANGET! Masukkin.. Lebih dalam lagi tuan.. AAHHH! Kepala penis tuan..  MMNN.. Menggesekku.. Enak bangett.." ucap Nana. Nana lalu menarik tanganku ke payudaranya yang naik turun berayun-ayun, aku pun memainkannya, kuremas-remas payudaranya yang montok itu, luar biasa. Nana, aku juga mau klimaks dong.. Pakai mulut aja boleh deh.." ujar seorang bapak disitu, sambil menunggangiku, Nana pun turut menjilati penis bapak itu, dia benar-benar hebat melayani beberapa lawan sekaligus.

Tak lama bapak itu pun klimaks dan menyemburkan mani nya di wajah Nana, "AHHH! Tuan Kevinnn.. Ahhh..!" jerit Nana, aku pun ingin klimaks juga "NANA!! AAHHHH...!!!" kutembakkan klimaks ku didalam Nana, begitu dahsyatnya. Dengan mani di wajahnya "Jadi.. Jadi ini rasanya dipenuhi dengan mani.. AHH! Masih bergerak didalamku.. Mmmhhh.." ucap Nana sambil membersihkan penis bapak itu dengan mulutnya. Aku yang sudah klimaks 1x pun belum lemas juga "Lagi.. Aku ingin lagi.." pintaku pada Nana. Dengan mani ku yang masih luber dari vagina Nana, dia pun lanjut bergoyang lagi sesuai permintaanku "Tuan Kevin... Ke..vin.. AH... AAHHNNN!" desahnya dengan ganas. "Dasar perempuan binal.. Kalau gitu, aku rasa aku akan coba menggunakan lobang yang satunya lagi untuk pertama kali setelah sekian lama.." ujar seorang pria paruh baya yang sedang disitu, dia ingin memasukkan penisnya ke lobang pantat Nana.

Dimasukkannya penis pria tua itu ke lobang pantat Nana, Nana pun semakin panas, "Hah.. Hah! Kalau kumasukkan disini.. Gak masalah kalau ku keluarin didalam kan?" tanya pria tua itu ke Nana. Sambil meremas payudara Nana, pria tua itu bertanya "Lobang mana yang paling kamu suka untuk dimasukkin?! Ayo, jawab!!" tanya pria tua itu ke Nana. "Du-dua duanya.. Enak.. Banget.. Ahh.." jawab Nana, "Ahh.. Aku mau keluar, aku mau keluar.." timpal Nana.


Sambil Nana ditusuk dari depan dan belakang "AHHN!! AHHN!! AKU MAU KELUAR, AKU MAU KELUAR!!" jeritnya, pria yang sebelumnya klimaks diluar pinggul Nana, menghampiri lagi "Nih.. Aku tuangkan sedikit di tenggorokanmu juga, telanlah semuanya!" ujarnya sambil menyodorkan penisnya ke depan wajah Nana, dan Nana pun langsung melahap penis itu, jadi sekarang penis Nana diisi olehku, pantat Nana oleh pria tua, dan mulutnya diisi dengan penis pria muda.

Tak lama kami bertiga pun klimaks bersamaan, benar-benar gila! Ketiga pria tersebut rontok dibuat Nana, mereka terkapar tak dapat membangunkan diri. Aku dan Nana pun masih melanjutkan pertempuran kami berdua. "Hah.. Hah.. Nana.. Aku udah gak kuat.." ucapku, "Apa tuan yakin?" tanyanya padaku, "Sorry ya.. Ini udah kelima kalinya.." aku sudah 5x klimaks bersama Nana, bagaimana aku tidak lemas? Sambil berbaring Nana mengatakan "HAH... Aku jadi berpikir apakah tuan merasa lebih baik jika aku gak menunjukkan hal ini pada tuan...?" tanya Nana yang wajahnya berlumuran dengan mani. "J-jangan bodoh.. Aku bersyukur.. Kamu menunjukkan betapa besar niatmu.. Lagian juga.. Bisa dikatakan ini cukup bikin nafsu juga tanpa disadari.." ujarku, "B.. Benarkah? Kira-kira tuan akan ketagihan nggak dengan ini?" tanyanya padaku, "Mm.. Mungkin.." jawabku singkat. Sambil duduk, Nana menjawab "Hmph.. Kalau begitu, apa perlu kita rencanakan sesuatu seperti ini sama Maya? ♥" tanyanya dengan nada menggoda, sambil menatapku dengan binal.


Aku hanya terkejut namun tak menjawab, Nana memalingkan wajahnya "Aku hanya bercanda! Aku bersyukur juga.. Aku senang dapat berhubungan seks dengan tuan sebelum tuan memilih pelayan khusus bagi tuan.." ujarnya. Aku hanya tersenyum, lalu sambil kami duduk berhadap-hadapan, kupeluk pinggangnya, Nana pun kebingungan.. Langsung saja kucium bibirnya dengan wajahnya yang masih berlumuran mani, membuat Nana terkejut. "Ih, tuan ngapain?!" tanyanya, "Uh.. Aku gak tahan, apa ada masalah?" kutanya balik, "I-itu jorok! Wajahku berlumuran mani mereka semua!" jawab Nana yang tak ingin aku merasakannya kotor. "Jangan khawatir Nana.. Nggak mungkin wajahmu itu kotor.." jawabku memuji perasaannya yang tulus padaku, "GUH... Lagian juga, tuan nggak seharusnya begini ke wanita yang sudah tuan tolak kan!" jawabnya, "Tapi kan kita baru aja selesai ngeseks beberapa menit yang lalu.." alibiku hehehe.. Nana pun hanya malu-malu menjawab "Dasar..... Tuan bodoh....." jawabnya sambil malu-malu menggemaskan...

Bersambung....................................................................

Tidak ada komentar